Monas??
Siapa yang tidak tahu Monas. Monas atau Monumen Nasional adalah icon kota megapolitan Jakarta. Monas terletak di pusat kota Jakarta. Tugu Monas dibangun pada tanggal 17 Agustus 1961 atas rancangan dari arsitek Friedrich Silaban dan R. M. Soedarsono. Pembangunan tugu ini bertujuan untuk mengenang perjuangan bangsa Indonesia pada masa revolusi kemerdekaan 1945.
Tugu Monas yang tinggi melambangkan Lingga (Alu) yang penuh dimensi khas budaya bangsa Indonesia dan semua pelataran cawan melambangkan Yoni (lumbung). Alu dan lumbung merupakan alat rumah tangga yang terdapat hampir di setiap rumah penduduk pribumi Indonesia. Tinggi tugu Monas 132 m, di puncaknya terdapat cawan yang menopang bagian yang berbentuk nyala obor perunggu dengan diameter 6 m yang beratnya mencapai 14,5 ton dan dilapisi 35 kg. Lidah api atau obor ini merupakan simbol perjuangan rakyat Indonesia yang ingin meraih kemerdekaan.
Pelataran puncak yang luasnya 11 m x 11 m dapat menampung 50 pengunjung. Dari pelataran puncak Monas kita bisa melihat pemandangan kota Jakarta. Di sebelah utara kita bisa melihat laut lepas, di sebelah selatan kita bisa melihat pemandangan gunung Salak, dan di sebelah barat kita melihat Bandara Soekarno Hatta (dengan catatan cuaca tidak mendung).
Di bagian dasar Monas (lantai bawah) terdapat ruangan berukuran 80 m x 80 m yang bisa menampung 500 orang. Ruangan tersebut diperuntukkan sebagai museum sejarah yang berisi 51 diorama tentang perjuangan bangsa Indonesia dalam mewujudkan kemerdekaan.
Orang yang datang ke Monas selain untuk jalan-jalan, banyak juga yang datang untuk berwisata sejarah (terutama anak-anak sekolah). Pada hari Minggu juga banyak yang datang hanya untuk berolahraga.
Kawasan Monas dibuka setiap hari pada pukul 09.00 - 15.00 dengan harga tiket yang sangat murah. Untuk tiket masuk sampai pelataran cawan kita membayar Rp 2500,00 dan untuk mencapai puncak Monas kita membayar Rp. 7500,00. Di pelataran puncak kita bisa menggunakan teropong selama kurang lebih 5 menit dengan membeli koin seharga Rp 2000,00. Dengan menggunakan teropong tersebut kita bisa melihat pemandangan dan gedung-gedung sekitar Monas.
Jika ingin ke cawan puncak Monas, pengunjung biwajibkan mengantri karena lift menuju puncak hanya ada 1 dan hanya bisa membawa 8-10 orang saja. Kebayang kalo yang antri beratus-ratus orang. Waktu aku kesana, aku antri 2,5 jam berdiri hehehe...
Sayangnya disana tidak ada yang jual makanan, jadi kalau mau kesana jangan lupa bawa makanan dan minuman sendiri biar ga kelaparan kalau lagi antri..
Untuk menuju Kawasan Monas, kita bisa naik busway dari arah Stasiun kota, Blok M, ataupun Gambir. Kita turun di halte Monumen Nasional. Ongkos busway sendiri juga sangat terjangkau, hanya Rp 3500,00. Jadi kalau mau berwisata murah di Jakarta, Monas menjadi salah satu alternatif pilihannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar